9MUsII5GqZPsi8kBHW4w0KdPjCwnYgtOYfziXq0r

Laporkan Penyalahgunaan

Cari Blog Ini

KOMPONEN SISTEM SURVEILANS

Komponen sistem surveilans
Komponen Sistem Surveilans


Komponen sistem surveilans adalah kegiatan dan unsur-unsur yang harus ada dalam rangka menyelenggarakan suatu sistem surveilans secara utuh sehingga bisa memberikan hasil yang optimal. Hasil yang dimaksud adalah berupa informasi yang berkualitas dan adekuat yang bisa dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan dan kebijakan dalam rangka melakukan upaya pencegahan dan pengendalian masalah kesehatan. 

Berikut adalah Komponen-Komponen dalam Sistem Surveilans :

PENGUMPULAN DATA

Kualitas data yang dikumpulkan akan sangat mempengaruhi kualitas informasi yang dihasilkan, oleh sebab itu proses pengumpulan data menjadi komponen yang sangat penting. Data yang dikumpulkan harus jelas, tepat, dan berhubungan dengan sistem surveilans terkait. Proses pengumpulan data harus dilaksanakan secara teratur dan terus menerus, sehinga kegiatan surveilans dapat berjalan dengan baik.

Tujuan pengumpulan data adalah untuk :

  1. Menentukan kelompok atau populasi mana yang mempunyai risiko terbesar terkena penyakit seperti jenis kelamin, suku, umur, dll
  2. Menentukan jenis atau penyebab penyakit dan karakteristiknya
  3. Menentukan reservoir infeksinya
  4. Memastikan sebab terjadinya transmisi penyakit
  5. Mencatat kejadian penyakit/kasus

Untuk dapat menjalankan surveilans yang baik, pengumpulan data harus dilaksanakan secara teratur dan terus menerus. Alat pengumpulan data yang sering digunakan dalam kegiatan surveilans adalah kuesioner dan tabel cecklist. Pembuatan alat pengumpulan data harus dilakukan dengan baik karena jika terjadi kekurangan atau kesalahan akan menimbulkan  bias dalam informasi yang dihasilkan.

Data-data yang dikumpulkan dalam suatu kegiatan surveilans epidemiologi dapat berasal dari berbagai sumber. Sumber data sistem surveilans yang dirancang WHO terdiri dari 10 elemen yaitu :

  1. Catatan kematian
  2. Laporan penyakit, merupakan elemen yang terpenting dalam surveilans. Data yang diperlukan minimal yaitu: nama penderita, umur, jenis kelamin, alamat, diagnosa dan tanggal mulai sakit.
  3. Laporan kejadian luar biasa atau wabah
  4. Hasil pemeriksaan laboratorium
  5. Penyelidikan peristiwa penyakit menular
  6. Penyelidikan kejadian luar biasa
  7. Survei
  8. Penyelidikan distribusi vektor atau reservoir pada hewan
  9. Data penggunaan obat-obatan, vaksin, serum
  10. Data kependudukan dan lingkungan

PENGOLAHAN, ANALISIS, INTERPRETASI DATA

Data yang telah terkumpul, lalu diolah, dianalisis, dan diinterpretasikan. Pengolahan data dimaksudkan untuk menyiapkan data, mengcrosscheck data sehingga data yang dikumpulkan siap untuk dianalisis, dan data sudah bebas dari kesalahan-kesalahan.

Tujuan dari analisis data adalah untuk melihat variabel-variebel yang dapat menggambarkan permasalahan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta bagaimana data yang ada dapat menjelaskan tujuan dari sistem surveilans.

Sejauh mana kemampuan untuk analisis dan interpretasi data, tergantung pada tingkat unit analisis data kesehatan serta keterampilan petugas kesehatan yang menangani hal tersebut.

Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data harus dibuat tanggapan-tanggapan dan saran serta tindak lanjut dalam menghadapi masalah yang ada serta apakah penyakit tersebut perlu medapatkan prioritas untuk ditangani terlebih dahulu.

Yang harus dilakukan dalam melakukan analisis dan interpretasi data adalah sebagai berikut ;

  1. Memahami kualitas data dan mencari metode terbaik dalam menarik kesimpulan
  2. Menarik kesimpulan dari suatu rangkaian data deskriptif berupa berupa kecenderungan, perbandingan antara variabel dan perbandingan dari kecenderungan
  3. Penyajian hasil analisis data surveilans epidemiologi dapat dalam bentuk teks, tabel, grafik

Analisis data surveilans epidemiologi di awali dengan membuat pola penyakit menurut variabel orang, tempat, dan waktu. 

Bandingkan pola penyakit dari waktu ke waktu. 

Bandingkan pola penyakit pada waktu, tempat, dan populasi yag  berbeda.


PENYEBARLUASAN INFORMASI

Hasil dari surveilans akan bermanfaat jika data yang telah dianalisis dan di interpretasikan, disampaikan kepada pihak-pihak terkait yang akan mengambil kebijakan atau keputusan. Seringkali penyampaian informasi hanya dalam bentuk data mentah yang belum diinterpretasikan, sehingga data yang ada tidak punya makna. Akibatnya para pengambil kebijakan tidak tahu apa yang harus dilakukan karena tidak ada informasi yang jelas mengenai suatu kondisi. 

Adapun cara diseminasi informasi adalah sebagai berikut :

  1. Membuat suatu laporan yang disampaikan kepada unit kesehatan pada tingkat yang lebih tinggi
  2. Membuat suatu laporan yang disampaikan dalam seminar atau pertemuan
  3. Membuat suatu tulisan di majalah atau jurnal.
  4. Pemberian rekomendasi. Rekomendasi dapat disampaikan ke penanggung jawab program atau pejabat diatasnya. 

UMPAN BALIK

Umpan balik atau pengiriman informasi kembali kepada sumber-sumber data atau pelapor mengenai data yang diberikan dan kegunaannya setelah diolah merupakan tindakan yang penting, selain sebagai tindakan follow up. Dengan demikian pelapor akan lebih bersemangat untuk melaksanakan tugasnya karena mendapatkan respon dari apa yang dikerjakan. .

Bentuk umpan balik ini bisa berupa kunjungaan ke tempat asal laporan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya serta mengadakan koreksi jika diperlukan. Apresiasi dari instansi yang lebih tinggi dan lain-lain

RESPON

Untuk memperkuat sistem surveilans yang sudah ada selama ini, dikembangkan suatu konsep sistem surveilans-respon dengan fokus sebagai berikut :

  1. Mengendalikan penyakit-penyakit prioritas berdasarkan parameter tertentu
  2. Mencakup perjalanan alamiah suatu penyakit (PAP) termasuk surveilans faktor risiko (primer) pada outcome (sekunder&tertier)
  3. Mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data outcome (status kesehatan masyarakat) yang dikonfirmasi pada setiap tahapan PAP
  4. Menanggapi keadaan darurat status kesehatan masyarakat dengan alokasi sumberdaya dan bimtek yang terarah
  5. Penelitian epidemiologi

Adapun komponen sistem surveilans respon meliputi :

  1. Struktur surveilans yang mencakup perundang-undangan, strategi, alur data dan jejaring surveilans
  2. Fungsi-fungsi pokok yang terdiri dari deteksi kasus, registrasi, konfirmasi, pelaporan, analisis dan interpretasi data, kesiapan menghadapi wabah, respon, dan pengendalian serta feedback
  3. Fungsi-fungsi pendukung surveilans-respon yaitu perumusan protap dan petunjuk surveilans, pelatihan, supervisi, komunikasi, logistik, dan koordinasi
  4. Kualitas atau mutu surveilans mencakup kecepatan, kelengkapan, kegunaan, sensitifitas, spesifisitas, fleksiilitas, kesederhanaan, acceptabilitas, reliabilitas, nilai prediktif positif, dan keterwakilan


Berjalannya sistem surveilans secara optimal didasarkan kepada kualitas pelaksanaan masing-masing komponen sehingga bisa memberikan daya ungkit yang baik dalam mengatasi masalah dan fenomena kesehatan. <dkr>


Related Posts
Epidemiolog Muda
Forum berbagi informasi seputar dunia kesehatan dan epidemiologi

Related Posts

Related Posts

Posting Komentar