9MUsII5GqZPsi8kBHW4w0KdPjCwnYgtOYfziXq0r

Laporkan Penyalahgunaan

Cari Blog Ini

METODE HANLON, PENENTUAN PRIORITAS MASALAH

Menetapkan Prioritas Masalah dengan Metode Hanlon
Penetapan Prioritas dengan Metode Hanlon

Penetapan prioritas masalah menjadi bagian penting dalam proses pemecahan masalah. Penetapan prioritas masalah dilakukan karena dua alasan. Pertama, karena adanya keterbatasan sumber daya, yang menyebabkan penyelesaian semua masalah tidak mungkin dilakukan secara bersamaan. Kedua, karena adanya hubungan antara satu masalah dengan masalah lainnya, sehingga tidak perlu semua masalah diselesaikan karena ketika masalah yang satu selesai maka masalah lain yang terkait bisa ikut terselesaikan (Azwar, 1996).

Salah satu teknik atau metode yang dapat digunakan untuk menetapkan prioritas masalah adalah menggunakan Metoda Hanlon. Tujuan dari penggunaan Metode Hanlon ini adalah supaya faktor-faktor eksplisit juga bisa diidentifikasi dalam menentukan prioritas masalah. Selain itu keunggulan penggunaan Metode Hanlon adalah memungkinkan untuk dilakukan modifikasi faktor-faktor yang akan dinilai sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan yang ada.

Penentuan prioritas masalah dengan menggunakan Metode Hanlon. Didasarkan pada empat komponen penilaian. 

Komponen A terkait dengan besarnya masalah kesehatan yang ada. Besarnya masalah biasanya dilihat dari insiden, prevalensi ataupun angka kematian. 

Komponen B terkait dengan tingkat keseriusan masalah. Komponen B ini terdapat 3 kriteria yaitu tingkat urgensi, tingkat keganasan, dan kerugian ekonomi. Urgensi terkait dengan seberapa penting masalah untuk segera diselesaikan, jika masalah tidak segera diselesaikan maka akibatnya akan fatal. Tingkat keganasan mengenai seberapa besar akibat yang ditimbulkan terkait dengan daya tahan hidup, kecacatan dan kematian. Kerugian ekonomi merupakan seberapa besar akibat yang ditimbulkan suatu masalah terkait dengan bidang ekonomi. 

Komponen C mengenai efektifitas intervensi atau kemudahan penanggulangan. Penilaian dari komponen ini berdasarkan tersedianya sumberdaya dan kemampuan yang dimiliki untuk menyelesaikan masalah tersebut. 

Komponen D terkait faktor PEARL yaitu kesesuaian, kelayakan ekonomik, penerimaan, ketersedian sumberdaya, peraturan yang ada.

Propriety (Kesesuaian) : Kesesuaian masalah dengan berbagai kebijakan, program, kegaiatan yang ada.

Economic Feasibility (Kelayakan Ekonomi) : Terkait dengan dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh suatu masalah kesehatan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Acceptability (Tingkat Penerimaan) : Tidak semua masalah kesehatan menjadi perhatian masyarakat. Ada masalah kesehatan yang menurut petugas kesehatan menjadi masalah tetapi menurut masyarakat hal tersebut tidak menjadi masalah. Kondisi seprti ini akan menyulitkan dalam proses penanggulangan masalah. Oleh sebab itu perlu dimasukkan dalam aspek penilaian prioritas masalah.

Resource availability (Ketersediaan Sumber Daya) : Ketersediaan sumber daya akan memudahkan untuk penanggulangan masalah

Legality (Legalitas) : Suatu masalah akan semakin mudah untuk diselesaikan jika mendapat dukungan dari pemerintah. Dukungan ini bisa melalui aturan yang dibuat ataupun kebijakan lainnya.

Kriteria penilaian untuk faktor PEARL ini ada dua yaitu ya dan tidak. Ya diberikan jika ada dukungan positif dari masing-masing item penilaian maka diberikan skor.

Dalam penetapan definisi dan bobot  dilakukan melihat referensi yang telah ada dan dilakukan diskusi bersama. Setelah masing masing kriteria diberikan skor, selanjutnya dihitung nilai NPD (Nilai proritas dasar) dan NPT (nilai prioritas total) dengan rumus sebagai berikut:

Nilai Prioritas dasar (NPD) = (A + B) x C

Nilai Prioritas Total (NPT) = (A + B) x C x D

Prioritas masalah yang utama adalah masalah dengan skor NPT tertinggi. Prinsip utama dalam metode ini adalah membandingkan masalah yang satu dengan masalah lainnya dengan melihat kriteria yang ada, sehingga terpilih masalah yang paling penting dan paling bisa untuk diselesaikan.

Penentuan prioritas masalah dengan menggunakan Metode Hanlon lebih fleksibel tidak absolut/mutlak, tetapi kelemahan metode ini adalah sulit untuk menghindari unsur subjektifitas dari masing-masing individu yang memberikan nilai.


Semua masalah kesehatan wajib untuk diselesaikan apakah masalah terkait dengan penyakit, sumberdaya, kebijakan yang dibuat atau hal-hal lainnya. Tetapi terkadang keterbatasan memaksa untuk membuat prioritas mana yang akan diselesaikan terlebih dahulu dibandingkan yang lainnya bukan berati tidak menyelesaikan masalah yang bukan prioritas. 

Lakukan analisis situasi untuk menggali dan menilai lebih lanjut suatu program, kegiatan, kebijakan atau situasi apapun untuk mendapat gambaran lebih jelas apa yang terjadi. Apakah sudah sesuai dengan rencana yang seharusnnya atau terjadi masalah. Jika didapatkan masalah yang menghambat keberlangsuangan suatu program maka segera selesaikan tetapkan prioritas masalah salah satunya dengan menggunakan Metode Hanlon. Hal ini dilakukan agar program bisa berjalan dengan baik dan menghasilkan output, outcome, dan impact yang baik sesuai dengan yang diharapkan. <dkr>

Related Posts
Epidemiolog Muda
Forum berbagi informasi seputar dunia kesehatan dan epidemiologi

Related Posts

Related Posts

Posting Komentar