Cikal
bakal perkembangan epidemiologi sebenarnya sudah ada sejak awal peradaban
manusia. Saat manusia mulai mengenal penyakit terutama penyakit menular. Didasari
dengan muncul pemikiran-pemikiran dari para ilmuan di zamannya untuk menjawab
pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana hubungan sebab akibat terjadinya suatu fenomena
kesehatan.
Pemikiran
awal konsep epidemiologi muncul secara sederhana bahkan penjelasannya belum
didasari oleh metode ilmiah. Seiring perjalanan waktu konsep epidemiologi terus
berkembang sampai kepada pemikiran ilmiah dengan pembuktian melalui pengamatan
dan penelitian berbasis keilmuan dan tersistematis. Ide-ide yang muncul dan
tercetus oleh para ahli di zamannya menghasilkan teori-teori yang membuka
pemikiran generasi berikutnya untuk melakukan pengembangan ilmu pengetahuan
untuk mengungkap kebenaran fenomena kesehatan yang terjadi. Ilmuan terus
melakukan penelitian untuk memperkuat dan memperdalam teori yang ada, hal ini
mengakibatkan munculnya teori-teori baru dan ada beberapa teori yang akhirnya
terbantahkan. Tetapi apapun bentuk pembuktian kebenaran yang terus dilakukan
untuk mengungkap fenomena, yang jelas segala ide yang muncul dari ahli
terdahulu telah membuka mata dan pemikiran untuk perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya epidemiologi.
Konsep
epidemiologi yang berkembang dan terus disempurnakan guna mempelajari gambaran penyakit
atau masalah kesehatan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya tidak terlepas dari pemikiran hebat para
tokoh-tokoh epidemiologi.
Siapa
saja tokoh –tokoh yang berjasa dalam perkembangan epidemiologi di dunia???
Mari
kita Mengenal satu persatu tokoh-tokoh epidemiologi dari masa ke masa :
Hippocrates
Hippocrates |
Hippocrates
berasal dari Yunani kuno yang hidup pada abad ke 5 SM tepatnya sekitar tahun
460 SM - 370 SM. Hippocrates merupakan seorang dokter terkemuka di zamannya
yang menghasilkan pikiran-pikiran hebat. Hippocrates banyak memberikan
sumbangsih dalam dunia kedokteran. Atas semua pemikiran Hippocrates yang
dituangkan dalam banyak teori dan tulisan dibidang kesehatan khususnya
kedokteran, beliau dinobatkan sebagai Bapak Kedokteran.
Perkembangan
ilmu kedokteran tidak bisa dilepaskan dari perkembangan ilmu epidemiologi
karena kedua cabang ilmu ini saling berkaitan. Ilmu kedokteran berupaya utuk
mengobati pasien sembuh dari penyakitnya dan epidemiologi berupaya mengungkap
hubungan sebab akibat terjadinya penyakit sehingga bisa diupayakan pencegahan
sebelum terjangkit penyakit, atau mencegah semakin meluasnya korban
sakit atau dampak yang ditimbulkan.
Hippocrates
mulai melakukan pengamatan penyakit yang terjadi di masyarakat melalui
pendekatan ilmiah dimana segala sesuatu yang terjadi merupakan suatu fenomena
yang saling terkait bukan dikarenakan adanya kekuatan gaib atau roh jahat. Dari
pengamatan yang dilakukan oleh Hippocrates mengemukakan bahwa proses penularan
penyakit yang terjadi di masyarakat memiliki hubungan yang erat dengan faktor
lingkungan. Hal ini diungkapkan oleh Hippocrates dalam tulisannya yang berjudul
Epidemics serta dalam catatanya
mengenai Airs, Water, and Places. Teori
yang disampaikan oleh Hippocrates dalam tulisannya pada akhirnya dinyatakan
tidak sepenuhnya benar tetapi pemikiran awal mengenai hubungan kejadian penyakit
dan lingkungan merupakan konsep epidemiologi pertama. Berbekal konsep awal yang
disampaikan Hippocrates membuka pemikiran manusia untuk terus mengembangkan ilmu
pengetahuan untuk menjelaskan fenomena.
Galenus
Galeneus |
Galenus
bernama lengkap Claudius Galenus yang hidup diawal abad masehi sekitar tahun
129-199. Galenus yang dikenal sebagai Galen, lahir di Bergamum, Turki.
Mengabdikan hidupnya di dunia kedokteran dan memberikan kontribusi besar di
dunia kedokteran Eropa. Selain berkontribusi dalam bidang kedokteran, Galen
juga mengemukakan teori yang bermanfaat dalam perkembangan ilmu epidemiologi
dimana keberadaan penyakit pada kelompok penduduk tertentu pada kurun waktu
tertentu dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu faktor atmosfir, faktor internal dan
faktor predisposisi. Apa yang dikemukakan oleh Galen ini terus digunakan dan
tidak mengalami perkembangan yang berarti di bidang epidemiologi sampai abad ke
14. <dkr>
Keren
BalasHapusterima kasih
HapusTerima kasih telah berbagi.
BalasHapusIzinkan saya untuk membagikannya kembali pada akun sosmed saya min.
Sukses terus buat mimin