9MUsII5GqZPsi8kBHW4w0KdPjCwnYgtOYfziXq0r

Laporkan Penyalahgunaan

Cari Blog Ini

MENGENAL TOKOH-TOKOH EPIDEMIOLOGI (Part 1)


Cikal bakal perkembangan epidemiologi sebenarnya sudah ada sejak awal peradaban manusia. Saat manusia mulai mengenal penyakit terutama penyakit menular. Didasari dengan muncul pemikiran-pemikiran dari para ilmuan di zamannya untuk menjawab pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana hubungan sebab akibat terjadinya suatu fenomena kesehatan.

Pemikiran awal konsep epidemiologi muncul secara sederhana bahkan penjelasannya belum didasari oleh metode ilmiah. Seiring perjalanan waktu konsep epidemiologi terus berkembang sampai kepada pemikiran ilmiah dengan pembuktian melalui pengamatan dan penelitian berbasis keilmuan dan tersistematis. Ide-ide yang muncul dan tercetus oleh para ahli di zamannya menghasilkan teori-teori yang membuka pemikiran generasi berikutnya untuk melakukan pengembangan ilmu pengetahuan untuk mengungkap kebenaran fenomena kesehatan yang terjadi. Ilmuan terus melakukan penelitian untuk memperkuat dan memperdalam teori yang ada, hal ini mengakibatkan munculnya teori-teori baru dan ada beberapa teori yang akhirnya terbantahkan. Tetapi apapun bentuk pembuktian kebenaran yang terus dilakukan untuk mengungkap fenomena, yang jelas segala ide yang muncul dari ahli terdahulu telah membuka mata dan pemikiran untuk perkembangan ilmu pengetahuan khususnya epidemiologi.

Konsep epidemiologi yang berkembang dan terus disempurnakan guna mempelajari gambaran penyakit atau masalah kesehatan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya tidak terlepas dari pemikiran hebat para tokoh-tokoh epidemiologi.

Siapa saja tokoh –tokoh yang berjasa dalam perkembangan epidemiologi di dunia???

Mari kita Mengenal satu persatu tokoh-tokoh epidemiologi dari masa ke masa :

Hippocrates

Hippocrates
Hippocrates

Hippocrates berasal dari Yunani kuno yang hidup pada abad ke 5 SM tepatnya sekitar tahun 460 SM - 370 SM. Hippocrates merupakan seorang dokter terkemuka di zamannya yang menghasilkan pikiran-pikiran hebat. Hippocrates banyak memberikan sumbangsih dalam dunia kedokteran. Atas semua pemikiran Hippocrates yang dituangkan dalam banyak teori dan tulisan dibidang kesehatan khususnya kedokteran, beliau dinobatkan sebagai Bapak Kedokteran.

Perkembangan ilmu kedokteran tidak bisa dilepaskan dari perkembangan ilmu epidemiologi karena kedua cabang ilmu ini saling berkaitan. Ilmu kedokteran berupaya utuk mengobati pasien sembuh dari penyakitnya dan epidemiologi berupaya mengungkap hubungan sebab akibat terjadinya penyakit sehingga bisa diupayakan pencegahan sebelum terjangkit penyakit, atau mencegah semakin meluasnya korban sakit atau dampak yang ditimbulkan.

Hippocrates mulai melakukan pengamatan penyakit yang terjadi di masyarakat melalui pendekatan ilmiah dimana segala sesuatu yang terjadi merupakan suatu fenomena yang saling terkait bukan dikarenakan adanya kekuatan gaib atau roh jahat. Dari pengamatan yang dilakukan oleh Hippocrates mengemukakan bahwa proses penularan penyakit yang terjadi di masyarakat memiliki hubungan yang erat dengan faktor lingkungan. Hal ini diungkapkan oleh Hippocrates dalam tulisannya yang berjudul Epidemics serta dalam catatanya mengenai Airs, Water, and Places. Teori yang disampaikan oleh Hippocrates dalam tulisannya pada akhirnya dinyatakan tidak sepenuhnya benar tetapi pemikiran awal mengenai hubungan kejadian penyakit dan lingkungan merupakan konsep epidemiologi pertama. Berbekal konsep awal yang disampaikan Hippocrates membuka pemikiran manusia untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan untuk menjelaskan fenomena.

Galenus

Galeneus
Galeneus

Galenus bernama lengkap Claudius Galenus yang hidup diawal abad masehi sekitar tahun 129-199. Galenus yang dikenal sebagai Galen, lahir di Bergamum, Turki. Mengabdikan hidupnya di dunia kedokteran dan memberikan kontribusi besar di dunia kedokteran Eropa. Selain berkontribusi dalam bidang kedokteran, Galen juga mengemukakan teori yang bermanfaat dalam perkembangan ilmu epidemiologi dimana keberadaan penyakit pada kelompok penduduk tertentu pada kurun waktu tertentu dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu faktor atmosfir, faktor internal dan faktor predisposisi. Apa yang dikemukakan oleh Galen ini terus digunakan dan tidak mengalami perkembangan yang berarti di bidang epidemiologi sampai abad ke 14. <dkr>


Related Posts
Epidemiolog Muda
Forum berbagi informasi seputar dunia kesehatan dan epidemiologi

Related Posts

Related Posts

3 komentar