Atribut Sistem Surveilans |
Sistem Surveilans dibangun dengan harapkan mampu memberikan manfaat serta dampak yang besar terhadap upaya pencegahan dan pengendalian masalah kesehatan. Sebagai sumber data yang akan dijadikan dasar dalam pengambilan kebijakan, penyusunan program dan kegiatan yang konkrit untuk menyelesaikan dan mengungkap fenomena kesehatan sistem surveilans harus memiliki persyaratan yang wajib dipenuhi. Persyaratan ini dikenal dengan istilah Atribut Sistem Surveilans. Selain sebagai sebuah pernyaratan membangun sebuah sistem surveilans atribut sistem surveilans ini juga dijadikan komponen atau vaiabel dalam melakukan evaluasi sistem surveilans.
Berikut adalah Atribut Sistem Surveilans :
Sederhana (Simplicity)
Kesederhanaan dalam sistem surveilans mencakup struktur dan pengorganisasian sistem. Besar dan jenis informasi yang diperlukan untuk menunjang sistem surveilans yang meliputi sumber pelaporan, cara pengiriman data, organisasi yang menerima laporan, kebutuhan pelatihan staf, pengolahan dan analisa data perlu dirancang agar tidak membutuhkan sumber daya yang terlalu besar dan prosedur yang terlalu rumit.
Fleksibel (Flexsibility)
Sistem surveilans yang fleksibel dapat menyesuaian diri dengan perubahan informasi yang dibutuhkan atau situasi pelaksanaan tanpa disertai peningkatan yang berarti akan kebutuhan biaya, tenaga, dan waktu. Fleksibilitas dapat ditentukan secara retropektif, dengan mengamati bagaimana suatu sistem dapat memenuhi kebutuhan.
Penerimaan (Acceptability)
Penerimaan terhadap sistem surveilans tercermin dari tingkat partisipasi individu, organisasi, dan lembaga kesehatan. Interaksi sistem dengan mereka yang terlibat, termasuk pasien atau kasus yang terdeteksi dan petugas yang melakukan diagnosis serta pelaporan, hal ini sangat berpengaruh terhadap keberhasilan sistem tersebut.
Beberapa indikator penerimaan terhadap sistem surveilans adalah jumlah proporsi para pelapor, kelengkapan pengisian formulir pelaporan dan ketepatan waktu pelaporan. Tingkat partisipasi dalam sistem surveilans diengaruhi oleh pentingnya kejadian yang dipantau, pengakuan atas kontribusi mereka yang terlibat dalam sistem, tanggapan sistem terhadap saran atau komentar, beban sumber daya yang tersedia, adanya peraturan dan perundangan yang mengatur dan dijalankan dengan tepat.
Untuk menilai akseptabilitas, harus mempertimbangkan titik-titik interaksi antara sistem dan partisipasi semua komponen yang terlibat termasuk orang-orang yang mengalami masalah kesehatan atau sakit dan mereka yang melaporkan kasus.
Sensitifitas (Sensitivity)
Sensitifitas suatu surveilans dapat dinilai dari kemampuan mendeteksi kejadian/kasus-kasus penyakit atau kondisi kesehatan yang dipantau dan kemampuan mengidentifikasi adanya KLB atau wabah. Faktor-faktor yang berpengaruh adalah :
- Proporsi penderita yang berobat ke pelayanan kesehatan
- Kemampuan mendiagnosa secara benar dan kemungkinan kasus yang terdiagnosa dan dilaporkan (keterampilan petugas)
- Keakuratan data yang dilaporkan
Nilai Predikif Positif (Positive Predictive Value)
Suatu sistem surveilans diukur sebagai proposi mereka yang diidentifikasikan sebagai kasus, yang memang menderita penyakit yang dimaksud. Surveilans dengan nilai prediksi rendah akan banyak menimbulkan kasus yang sebenarnya merupakan penyakit lain dan bukan penyakit sasaran surveilans. Akibatnya terjadi pemborosan khususnya bila kasus-kasus palsu tersebut diselidiki sebagai wabah.
Represenatatif (Representativeness)
Sistem surveilans yang represenatativ akan mendeskripsikan secara akurat kejadian dari suatu penyakit/masalah kesehatan berdasarkan orang, tempat dan waktu. Kualitas data merupakan bagian yang sangat penting dari kerepresentatifan, dimana informasi yang dikumpulkan harus mencerminkan karakteristik demografi dari penduduk yang terserang penyakit, rincian dari masalah kesehatan dan laporan mengenai ada/tidaknya faktor risiko.
Ketepatan Waktu (Timeliness)
Ketepatan waktu suatu sistem surveilans dipengaruhi oleh ketepatan dalam memproses data mulai dari deteksi, pengisian form, pelaporan, dan pengolahan data serta pendistribusian informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pelaporan penyakit-penyakit tertentu perlu dilakukan dengan cepat agar dapat dikendalikan secara efektif agar tidak meluas sehingga tidak membahayakan masyarakat. Ketepatan waktu dalam sistem surveilans dapat dinilai berdasarkan ketersediaan informasi untuk pengendalian penyakit yang mendesak atau untuk perencanaan program-program dalam jangka panjang. Perkembangan teknologi semakin mengoptimalkan kinerja sistem surveilans, terutama mendukung aktribut sistem surveilans agar memiliki nilai yang baik terutama terkait ketepatan waktu penyediaan informasi.